Ini adalah apa yang saya alami sendiri, terkadang saya merasa iri dengan orang lain dimana mereka bisa mengontrol sesuatu yang disebut perasaan.
Saya mulai menderita gangguan ini sejak saya SMP saat masih remaja mula. Awalnya saya merasa depresi yang saya alami adalah hal yang biasa, sampai akhirnya selama hampir dua minggu depresi yang saya alami tak kunjung hilang, saya sendiri tidak mengetahui kenapa saya bisa depresi, akhirnya saya memutuskan untuk berkonsultasi dengan psikiater, dan setelah diagnosis ternyata apa yang saya alami hanyalah gangguan kecemasan ringan, saya hanya perlu istirahat dan tidak boleh berpikir terlalu keras atau mengalami gejolak emosi yang terlalu besar, mendengarnya seketika saya merasa tenang, akan tetapi masa remaja adalah saat dimana emosi masih belum stabil atau labil, sehingga gangguan seperti stres, gejolak asmara, luapan emosi datang silih berganti menekan saya.
Terkadang saya merasa depresi yang tak berujung yang membuat saya seperti pendiam yang pemurung, sedang di lain waktu suasana hati saya berubah menjadi sangat periang, terkadang saya tampak seperti orang yang sangat keletihan,terkadang saya merasa memiliki stamina yang tiada habisnya. Saya berulang kali menghubungi psikiater saya untuk menanyakan kondisi saya, hingga kami akrab, dia orang yang baik terkadang sering memberi saya edukasi seputar psikologi, atau berbagi tips seputar kesehatan jiwa, setelah cukup akrab dia sering menghungi saya menanyakan kondisi saya, hingga akhirnya dia mengatakan saya menderita gangguan afektif bipolar, yang susah disembuhkan, bahkan dia bilang mungkin hanya waktu yang dapat memperbaiki.
Puncaknya apa yang alami sekarang adalah saya tidak memiliki kontrol atas emosi saya, saya terlihat seperti orang yang tidak memiliki emosi, disaat saya mencoba marah saya tidak bisa marah, disaat yang lain saya bisa marah tanpa alasan yang jelas, saya hanya bisa mengandalkan pola pikir saya dalam membaca suasana, tidak alami karena perasaan saya, disaat waktunya tertawa saya mencoba untuk tertawa walaupun mungkin saja saat itu saya sedang merasa sedih dan tertekan.
Hingga sekarang saya mulai beradaptasi dengan apa yang menganggu saya, saya mencoba untuk menjalani hidup yang normal, gangguan yang terjadi pada saya membuat saya mempunyai bakat memanipulasi perasaan, supaya bisa terlihat normal untuk orang lain, saya lebih sering bekerja dengan pola pikir daripada perasaan saya, apa yang saya derita membuat saya merasa seperti orang munafik, apa yang ada dihati tidak sesuai dengan apa yang saya katakan.
Ini adalah kisah nyata dari seseorang yang tidak ingin disebutkan namanya.
#EdisiCurhat
Hidup Dengan Gangguan Afektif, Emosi Yang Stabil Sesuatu yang Diidamkam
Anda sedang membaca artikel tentang Hidup Dengan Gangguan Afektif, Emosi Yang Stabil Sesuatu yang Diidamkam dan anda bisa menemukan artikel Hidup Dengan Gangguan Afektif, Emosi Yang Stabil Sesuatu yang Diidamkam ini dengan url https://mimpiarie.blogspot.com/2016/11/hidup-dengan-gangguan-afektif-emosi.html, Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Hidup Dengan Gangguan Afektif, Emosi Yang Stabil Sesuatu yang Diidamkam ini sangat bermanfaat bagi teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Hidup Dengan Gangguan Afektif, Emosi Yang Stabil Sesuatu yang Diidamkam sebagai sumbernya.
loading...
Belum ada tanggapan untuk "Hidup Dengan Gangguan Afektif, Emosi Yang Stabil Sesuatu yang Diidamkam"
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog MimpiArie
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang komentar yang berbau pornografi dan perjudian
-Dilarang komentar yang mengandung unsur SARA.