Katakan tidak pada Vaksin??

Diambil dari Pixabay

 Salah satu alasan dan juga ilham mister membuat artikel ini (Mr. Dream) karena mister terkenang saat mamak mister mengandung adik mister yang ke tiga, beliau terinfeksi hepatitis sehingga harus melahirkan sesar dan adik mister harus di vaksin, dan betapa vaksin ini sudah menyelamatkan adik mister. Entah mengapa oleh segelintir orang yang hakikatnya tidak faham, dan termakan isu konspirasi menyatakan jika vaksin ini berbahaya, dan disini mister akan sedikit mengupas apakah benar vaksin berbahaya? Juga mister hanya menyinggung sepengetahuan mister saja, jadi tidak berniat sok tau.

Apa itu Vaksin??
 Idealnya orang memahami vaksin sebagai "penyakit yang dilemahkan", apakah masuk akal jika penyakit ditanamkan didalam tubuh bisa melawan penyakit lain? Berikut mister akan memberikan penjelasan lebih lanjut. Vaksin adalah pengambilan antigen dari virus atau bakteri yang kemudian akan dimasukan kedalam tubuh untuk merangsang sitem kekebalan tubuh untuk membuat antibody penyakit tertentu. Vaksin sekarang sudah memasuki generasi keempat, generasi pertama menggunakan bakteri atau virus yang di lemahkan, kedua menggunakan virus atau bakteri yang sudah dimatikan, ketiga menggunakan rekombinan protein yang dimurnikan, dan yang terbaru yaitu vaksin DNA. Untuk Indonesia umunya mengunakan  generasi pertama dan kedua, pada generasi ketiga sepertinya masih belum disubsidi dan generasi terakhir sedang dikembangkan.
 Bakteri masuk tubuh?? Bukannya membahayakan? Tanpa kita sadari sebenarnya mikroorganisme ini juga sudah berada dalam tubuh kita, bahkan kita biasa mengkomsumsinya, seperti pada produk yogurt. Yogurt merupakan fermentasi susu menggunakan bakteri asam laktat yang mendukung bio organisme "baik", dalam usus kita, bahkan ada produk probiotik yang disebut-sebut minuman dari surga, ialah kefir grain (bukan kafir yahh) oleh-oleh Nabi Muhammad kepada penduduk kaukasus yang memiliki segudang manfaat, jadi untuk apa kita takut jika mikroorganisme ini masuk kedalam tubuh kita jika memang itu bermanfaat. Sebagai awam kita seharusnya sering bertanya kepada orang-orang yang berkompeten di dunia medis, jadi pemikiran-pemikiran mengenai apa, dan bagaimana terhadap sesuatu yang kita tidak ketahui tidak kita simpulkan secara sepihak. Kembali kepada segelintir orang ini, setelah memberikan pemaparan yang cukup panjang mengenai bahaya vaksin, dengan polosnya segelintir orang ini bertanya "Wahh gimana nihh udah terlanjur divaksin?, apakah ada cara untuk menghilangkan efek vaksin?", bukan hanya pak dokter yang tertawa, mister pun tertawa.

Antara Vaksin dan Autisme, serta Kanker.
 Definisi kanker ialah suatu kondisi sel abnormal dimana sel-sel ini membelah secara ganas sehingga menghancurkan jaringan tubuh sedangkan autis ialah kelainan pada kromosom yang menyebabkan, maaf keterbelakangan mental. Disini kita ambil faktor penyebabnya mutasi genetik. Apakah penggunaan vaksin menyebabkan mutasi genetik? Mister tidak bisa menjawab "tidak", karena hal ini bergantung juga pada situasi dan kondisi stimulan, tetapi semuanya juga sudah dipikirkan dan diatur oleh pakar-pakar kesehatan kita mengenai aturan pakai dam dosisnya agar tidak berbahaya bagi kita. Untuk vaksin mati, karena terbuat dari bakteri dan virus yang sudah dimatikan, tidak ada lagi kemungkinan menyebabkan mutasi genetik, berlaku juga untuk vaksin hasil rekombinan protein yang dimurnikan sedang untuk vaksin hidup tidak boleh diberikan untuk wanita hamil,  mereka yang mengalami kelainan sistim imunologi /sistim pertahanan tubuh misalnya penderita penyakit HIV AIDs, orang yang dicangkok organ tubuh, pasien ginjal yang melakukan dialisis (cuci darah), dan penderita yang diobati dengan kortikosteroid untuk menghindari kemungkinan terjadinya mutasi genetik ini. Ada juga isu yang mengakatakan zat timerosal dalam vaksin lah yang menyebabkan meningkatnya kasus autisme faktanya setelah dilakukan penarikan timerosal tersebut, kasus autisme masih tinggi bahkan cenderung meningkat, penjelasan mengenai timerosal ini akan lebih dibahas di point selanjutnya. Jadi menurut saya mengenai statment " kanker dan autisme baru ditemukan saat setelah vaksinisasi diberikan", merupakan cocoklogi semata, dan mister sedikit tersinggung sebagai orang yang sudah di vaksin mengenai  pernyataan oknum-oknum ini yang mengatakan "Vaksinisasi juga bertanggung jawab dengan kondisi anak bangsa yang semakin bodoh, dan lola atau lambat dalam berpikir", merekanya aja kali yang begitu mister sih ngakk.

Kandungan Berbahaya dalam Vaksin
 Ada yang mengatakan vaksin mengunakan timerosal yang mengandung 49.6% merkuri sebagai pengawet dari vaksin. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Timerosal dalam vaksin adalah hasil metabolisme etil merkuri. Zat ini tidak akan terakumulasi dalam tubuh karena cepat dimetabolisme dan dapat dikeluarkan melalui urin. Zat etil merkuri ini sering tertukar dengan metil merkuri yang merupakan zat berbahaya bagi tubuh. Metil merkuri bersifat neurotoksik dan nefrotoksik serta dapat menyebabkan gangguan perkembangan. Selain itu, jumlah kadar merkuri dalam vaksin yang diterima adalah 1,25  mcg/kgBB/minggu. Angka tersebut masih sangat aman, melihat batas maksimal kadar merkuri yang diperbolehkan oleh EPA (Environmental Protection Agency) dan WHO (Wolrd Health Organization) adalah 34 mcg/kgBB/minggu dan 159 mcg/kgBB/minggu secara berurutan, dan seperti yang saya utarakan sebelumnya pengawet ini sudah ditarik peredarannya dalam vaksin.
 Ada lagi isu yang bukan hanya berkembang diantara konspi mania ini tetapi juga kalangan ibu-ibu ditempat mister, sampai-sampai dibahas di pengajian mengenai penggunaan enzim tripsin babi dalam proses pembuatan vaksin. Tidak semua vaksin membutuhkan enzim tripsin babi dalam proses pembuatannya, pada proses pembuatan vaksin polio enzim ini memang di gunakan. Tapi hanya sebagai katalis saja untuk memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang menjadi bahan makanan si bakteri. Kemudian si bakteri (sebut saja si kuman) dikembang biakkan dan di fermentasi untuk diambil antigen nya. Selanjutnya ini enzim harus dimusnahkan karena akan sagat mengganggu proses selanjutnya dengan purifikasi dan ultrafiltrasi yang mencapai pengenceran 1/67,5 milyar kali barulah dibentuk jadi produk vaksin, jadi pada hasil akhir enzim ini sudah tidak ada lagi. Dari sisi aqidah jangan tanya mister soalnya mister lupa-lupa ingat penjelasan Pak Ustadz tapi intinya vaksin polio boleh-boleh saja karena proses purifikasi mengubah menjadi bentuk lain dengan sifat yang berubah juga, seperti buah anggur yang awalnya halal namun setelah di fermentasi menjadi khamar, begitu juga si vaksin polio yang awalnya mungkin haram setelah di purifikasi dan ultrafiltrasi menjadi halal, anda bisa mencari di referensi lain karena mister bukan ahlinya dibidang ini, selebihnya kembali ke anda masing-masing. Tapi eh tetapi hehehe bagian ini memang sengaja mister tulis agak akhir biar si konspi maniac senang dulu. Sebenarnya enzim tripsin ini tidak hanya terdapat pada babi. Enzim ini ternyata juga terdapat di manusia dan hewan lainnya salah satunya sapi (bovine trypsine), yang juga digunakan dalam industri vaksin. Masih juga meragukan kehalallan si sapi? Dan untung saja mister selalu update masalah bioteknologi, khusunya biomolekuler. Sebenarnya enzim tripsin ini bisa dibuat dalam rekayasa genetika yaitu dengan rDNA yang pastinya melibatkan untai DNA manusia. Masih juga mempersalahkan DNA manusia?, silahkan kalian konspi maniac mencari DNA Alien kalo ada. Jadi tidak ada alasan untuk meragukan vaksin.

Vaksin dan Elit Global (WHO, Freemason, Yahudi, Amerika dkk..).
 Sebenarnya mister paling malas membahas bagian ini tetapi konspi maniac tidak dapat dipisahkan dari Elit Global, entah kenapa dari dulu benci amat sama elit global, nanti jadi beneran cinta lohh. Woke ini dia klaim konspi maniac "menurut sumber tak resmi yang kami dapatkan, vaksin adalah proyek penguasa global (Elite Global) untuk merusak sifat / watak generasi penerus, sekaligus merupakan bagian dari program depopulasi manusia. Menurut mereka, jumlah ideal penduduk dunia adalah 500 juta jiwa saja. Di dalam vaksin terdapat DNA dari manusia lain yang pernah berhasil melawan suatu penyakit. DNA itu berisi kumpulan sel genetik, sifat, histori penyakit leluhur si pemilik DNA, yang akan mempengaruhi perkembangan orang yang menerima vaksin. Pertanyaannya, pernahkah anda berpikir dari mana asal DNA itu? Bagaimana jika berasal dari orang-orang yang bertabiat buruk? Pelaku kriminal misalnya", Woke mister ulangi sekali lagi, vaksin dibuat menggunakan antigen dari patogen atau rekondisi dari patogen yang diimplankan pada sel, atau dari rekombinan protein yang dimurnikan, tidak ada yang namanya penurunan sifat dari vaksin, virus hanya menjadikan sel sebagai tempat pembiakan saja, dan infektan tentunya. Tidak akan membawa sifat genetik dari sel inang, selain itu yaa setau mister penurunan sifat itu hanya terjadi saat pembelahan sel setelah fertilisasi (pembuahan). Jadi sifat nampak maupun tak nampak kamu adalah oleh-oleh dari orang tuamu bukan si anu yang nun jauh tempat virus vaksinmu berasal. Karena pengetahuan mister minim tentang Elit Global, jadi berikut mister kutip dari muslimafiyah.com

Tuduhan bahwa vaksin adalah konspirasi tidak berdasar sama sekali. Berikut kami cantumkan jurnal ilmiah internasional yang membuktikan bahwa Yahudi-Israel, Amerika, dan negara barat juga melakukan program vaksin. Tentunya jurnal ilmiah yang bisa dikritisi, bisa diakses luas dan bertaraf internasional tidak bisa dibilang bohong, konspirasi dan sumber tidak valid dll

1.Tentara Amerika melakukan program, vaksin
jurnal:
“Immunization to Protect the US Armed Forces: Heritage, Current Practice, and Prospects”
Sangat lucu jika mereka mau bunuh diri dengan melemahkan dan membodohi pasukan perang mereka dengan imunisasi
2. Israel melakukan program vaksin
jurnal:
“The Isarel National Immunization Regisry”
Penulisnya dari kementrian kesehatan Israel lho..
3. Pro-kontra tidak terjadi pada orang islam saja, Sekelompok Yahudi Orthodoks juga menolak vaksin karena katanya “haram”.
Jurnal:
“Vaccination in Halakhah and in Practice in the Orthodox Jewish Community”
Masa sih vaksinasi konspirasi Yahudi Israel?
4. WHO yang dituduh antek Yahudi dan Barat, ternyata berusaha melakukan negosiasi dengan Vatikan untuk membantu meluruskan persepsi yang salah tentang vaksin kepada masyarakat
Dari situs resmi WHO, ada wawancara dengan seorang antropologis, ia berusaha memberikan penyuluhan kepada publik agar tidak termakan isu tidak benar mengenai vaksinasi. Baik di kalangan Kristen maupun Yahudi yang menentang. Jadi bukan sebagian orang Islam saja yang menentang vaksinasi munisasi.
Kami kuti beberapa isi wawancara yang kemudian dipublikasikan dengan judul:
“Underlying issues are key to dispelling vaccine doubts”
Dijelaskan dalam wawancara tersebut:
“WHO officials even held a meeting at the Vatican to set the record straight and engage leaders of the Catholic Church to help dispel the rumours. Similar approaches were taken to resolve the polio vaccination boycott in Nigeria when meetings were convened between WHO officials and the Organization of Islamic States”
“Para pejabat WHO bahkan mengadakan pertemuan di Vatikan untuk meluruskan (hal-hal negatif dan tidak benar mengenai vaksin) dan melibatkan para pemimpin dari Gereja Katolik untuk membantu menghilangkan pemberitaan negatif tersebut. Pendekatan serupa juga diambil untuk menyelesaikan boikot vaksinasi polio di Nigeria ketika dilakukan perundingan antara pejabat WHO dan Organisasi Negara-negara Islam”
5. Di Gaza palestina juga ada program vaksinasi,
jurnal:
“Efficacy of diphtheria and tetanus accination in Gaza, Palestine”.
Kelompok antivaksin juga mengatakan bahwa vaksinasi adalah konspirasi barat dan Yahudi agar kaum muslimin melemah,mandul dan gampang sakit. Ternyata fakta dilapangan tidak demikian. Contohnya adalah negara Indonesia sendiri. Negara Indonesia sudah lama menerapkan vaksinasi bahkan ada yang merupakan program wajib. Ternyata penduduk Indonesia terus berkembang dengan pesat jumlahnya sehingga pemerintah Indonesia menerapkan program Keluarga Berencana membatasi kelahiran anak untuk mencegah lahirnya banyak anak serta semakin banyaknya penduduk Indonesia. Ini bukti bahwa tidak benar vaksinasi membuat mandul dan sebagainya
Bahkan penduduk Gaza di Palestina yang terkenal wanitanya sangat subur dan banyak melahirkan sehingga walaupun gaza sering diserang dan sering terjadi peperangan yang memakan banyak korban jiwa tetapi jumlah mereka terus bertambah dan tidak berkurang. Ternyata penduduk Gaza juga melakukan vaksin dan ada program vaksin bagi penduduk Gaza.
Nah, kalo ada yang berkata:
“Vaksinnya Yahudi dan Amerika berbeda dengan vaksin yang dikasi ke Indonesia dan umat Islam”
Jawabnya: Jurnal-jurnal diatas sudah menjawabnya, ilmu vaksin terbuka luas dan semua juga mempelajarinya, tinggal ada niatan sendiri mau mempelajarinya.
Jadi kurang lebih seperti inilah yang disampaikan dari website Muslimafiyah.

Mister tidak menerima debat kusir  tergantung dengan anda apakah bisa menanggapi dengan bijak, jika memang masih kerasan hati tidak percaya mister juga tidak memaksa anda konspi maniac untuk menerima tulisan ini, karena disini tugas mister hanya menyampaikan saja. Ada salah kata mister mohon maaf, untuk yang sudah membaca tulisan ini sampai selesai mister ucapkan terimakasih.

Mr. Dream (Sada III).

Tolong dibaca terlebih dahulu !

Anda sedang membaca artikel tentang Katakan tidak pada Vaksin?? dan anda bisa menemukan artikel Katakan tidak pada Vaksin?? ini dengan url https://mimpiarie.blogspot.com/2017/12/katakan-tidak-pada-vaksin.html, Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Katakan tidak pada Vaksin?? ini sangat bermanfaat bagi teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Katakan tidak pada Vaksin?? sebagai sumbernya.
loading...
 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Katakan tidak pada Vaksin??"

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog MimpiArie
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang komentar yang berbau pornografi dan perjudian
-Dilarang komentar yang mengandung unsur SARA.