Mungkin sering kita dapati postingan di media sosial yang dengan mudahnya memelintir ayat suci Al-Qur'an kemudian menginterprestasikan ayat-ayat tersebut sekenanya saja. Bahkan tidak jarang pula ayat-ayat tersebut dikait-kaitkan dengan hal-hal lain yang belum tentu secara ilmu tafsir benar adanya.
Postingan-postingan 'ini' bentuknya macam-macam. Ada yang mengaitkan ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan politik, sejarah, ilmu pengetahuan, bahkan yang lebih membahayakan ke ranah aqidah.
Hal ini berkaitan langsung dengan at tafsir bir ray'i. Secara etimoligis at tafsir bir ray'i dapat diartikan sebagai menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan pendapat pribadi (ray'i).
Ayat-ayat Al-Qur'an dipelintir untuk menguatkan argumen sehingga mengiring opini pembaca supaya sesuai dengan keinginan si oknum itu sendiri. Terkadang juga diselipkan kata-kata indah lagi menyejukan untuk menarik minat pembaca.
Apakah tafsir yang seperti ini dibenarkan? Tentu saja tidak, Allah Azza Wajjala berfiman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS. Al Isra: 36).
Hal ini dijelaskan juga dalam hadits, seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma, bahwasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من قال في القرآن بغير علم فليتبوأ مقعده من النار
“barangsiapa yang berkata tentang Al Qur’an tanpa ilmu maka ia telah menyiapkan tempat duduknya di neraka”
Menafsirkan ayat Al-Quran, memang tidak bisa dilakulan secara sembarangan. Tidak mudah menafsirkan Al-Quran, apalagi hanya berbekal terjemahan Al-Quran.
Untuk menjadi seorang mufassirin harus tahu ilmu tentang kesustraan arab yang tentunya sukar. Bahkan hal itu belum cukup—karena bisa dilihat generasi terbaik umat Islam yaitu para sahabat Nabi, para tabi’in, dan tabiut tabi’in, mereka saja tdak berani menafsirkan Al Qur’an jika mereka tidak tahu tafsirnya. Padahal secara lughawi, mereka-mereka ini sudah tidak diragukan lagi.
Semoga kita semua tidak termasuk golongan orang-orang yang senang mempraktikan metode At tafsir bir ray'i ini supaya terhindar dari azab-Nya.
Anda sedang membaca artikel tentang Bahaya 'Cocoklogi' Ayat Suci Al-Qur'an dan anda bisa menemukan artikel Bahaya 'Cocoklogi' Ayat Suci Al-Qur'an ini dengan url https://mimpiarie.blogspot.com/2019/12/bahayak-cocoklogi-ayat-suci-al-quran.html, Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bahaya 'Cocoklogi' Ayat Suci Al-Qur'an ini sangat bermanfaat bagi teman-teman Anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link postingan Bahaya 'Cocoklogi' Ayat Suci Al-Qur'an sebagai sumbernya.
loading...
Belum ada tanggapan untuk "Bahaya 'Cocoklogi' Ayat Suci Al-Qur'an"
Post a Comment
Tata Tertib Berkomentar di Blog MimpiArie
-Dilarang menyisipkan link aktif pada komentar
-Dilarang promosi iklan
-Dilarang komentar yang berbau pornografi dan perjudian
-Dilarang komentar yang mengandung unsur SARA.